Untuk melakukan aktifitas penerbangan tidak serta merta anda melakukan nya tampa ada prosedor yang tentu harus di patuhi. Materi penerbangan harus anda mengetahui apa saja di lakukan untuk melakukan sesuatu sehingga kegiatan penerbangan dapat berjalan sesuai prosedur. Manfaat mengetahui istilah penerbangan ini dapat menjalankan sesuai aturan berlaku sehingga anda tidak akan kebingungan dalam memahami pengetahuan penerbangan. Pada penjelasan di bawah akan beberapa istilah dan penjelasan secara teori yang singkat untuk memahami untuk di berkalukan.
Check-in Pada Penerbangan
Metode check in pada dunia penerbangan adalah proses administrasi yang dilakukan oleh penumpang untuk mendaftarkan diri dan bagasi mereka untuk penerbangan. Proses ini biasanya dilakukan di bandara, tetapi ada juga beberapa metode check in online yang dapat dilakukan dari mana saja. Metode check in penerbangan yang paling umum adalah check in di bandara. Namun, metode check in online adalah metode yang paling efisien dan disarankan oleh para ahli.
Aturan check in penerbangan
Berdasarkan aturan yang berlaku di Indonesia, penumpang wajib melakukan check in untuk penerbangan mereka. Check in dapat dilakukan secara online, di bandara, atau melalui agen perjalanan.
Metode check in penerbangan
Ada beberapa metode check in penerbangan yang dapat dipilih oleh penumpang, yaitu:
- Check in di bandara
Metode ini adalah metode check in yang paling umum. Penumpang dapat melakukan check in di bandara dengan datang ke konter check in maskapai penerbangan mereka.
- Check in online
Metode ini memungkinkan penumpang untuk melakukan check in dari mana saja dengan menggunakan komputer atau smartphone. Check in online biasanya dapat dilakukan mulai 24 jam sebelum keberangkatan.
- Check in melalui agen perjalanan
Penumpang dapat meminta agen perjalanan untuk melakukan check in untuk mereka.
Metode check in menurut ahli
Menurut para ahli, metode check in yang paling efisien adalah check in online. Check in online memungkinkan penumpang untuk menghemat waktu dan menghindari antrian di bandara.
Keuntungan check in online
Berikut adalah beberapa keuntungan check in online:
- Hemat waktu
Penumpang tidak perlu datang ke bandara terlalu awal untuk melakukan check in.
- Hindari antrian
Check in online dapat dilakukan dari mana saja, sehingga penumpang tidak perlu mengantri di bandara.
- Fleksibel
Penumpang dapat melakukan check in kapan saja selama masa check in yang ditentukan.
Pengertian Boarding Pada Penerbangan
Boarding penerbangan adalah proses naik penumpang ke dalam pesawat udara di bandara. Boarding biasanya dilakukan sekitar 20-30 menit sebelum waktu keberangkatan. Sebelum boarding, penumpang harus memiliki boarding pass, yaitu dokumen yang berisi informasi penerbangan, seperti nomor penerbangan, waktu keberangkatan, dan tempat duduk. Dengan memahami istilah dan metode boarding penerbangan, Anda dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk penerbangan Anda.
Pengertian Boarding Pass
Boarding pass adalah dokumen resmi yang diberikan oleh maskapai penerbangan kepada penumpang yang telah melakukan check-in. Boarding pass berisi informasi penting, seperti:
- Nomor penerbangan
- Waktu keberangkatan
- Waktu kedatangan
- Bandara keberangkatan
- Bandara tujuan
- Tempat duduk
- Nomor referensi
Metode Boarding Penerbangan
Ada beberapa metode boarding penerbangan yang umum digunakan, yaitu:
- Boarding berdasarkan nomor kursi
Boarding berdasarkan nomor kursi adalah metode boarding yang paling umum digunakan. Dalam metode ini, penumpang akan di boarding berdasarkan nomor kursi yang tertera pada boarding pass.
- Boarding berdasarkan kelompok
Boarding berdasarkan kelompok adalah metode boarding yang membagi penumpang menjadi beberapa kelompok, seperti:
* Penumpang dengan kursi di bagian depan
* Penumpang dengan kursi di bagian tengah
* Penumpang dengan kursi di bagian belakang
- Boarding berdasarkan status
Boarding berdasarkan status adalah metode boarding yang membagi penumpang berdasarkan status, seperti:
* Penumpang dengan status elite
* Penumpang dengan status regular
* Penumpang dengan status gratis
Prosedur Boarding Penerbangan
Prosedur boarding penerbangan biasanya sebagai berikut:
- Penumpang menunjukkan boarding pass dan kartu identitas kepada petugas di gerbang boarding.
- Penumpang melewati pemeriksaan keamanan.
- Penumpang naik ke pesawat melalui tangga atau jetway.
- Penumpang mencari tempat duduknya dan menyimpan barang bawaan di bagasi kabin.
Aturan Boarding Penerbangan
Berikut adalah beberapa aturan boarding penerbangan yang perlu diperhatikan:
- Penumpang harus menunjukkan boarding pass dan kartu identitas kepada petugas di gerbang boarding.
- Penumpang harus melewati pemeriksaan keamanan sebelum naik ke pesawat.
- Penumpang tidak boleh membawa barang bawaan yang dilarang ke dalam pesawat.
- Penumpang tidak boleh naik ke pesawat sebelum waktu boarding dimulai.
Tips Boarding Penerbangan
Berikut adalah beberapa tips boarding penerbangan yang dapat membantu Anda:
- Datanglah ke bandara lebih awal. Hal ini akan memberi Anda waktu yang cukup untuk check-in, mencetak boarding pass, dan melewati pemeriksaan keamanan.
- Pastikan Anda memiliki boarding pass dan kartu identitas.
- Perhatikan pengumuman di bandara. Petugas bandara akan mengumumkan informasi penting tentang boarding, seperti waktu boarding, nomor gerbang boarding, dan barang bawaan yang dilarang.
- Jangan membawa barang bawaan yang dilarang.
- Jangan naik ke pesawat sebelum waktu boarding dimulai.
Pengertian dan Penjelasan Take-off dalam Penerbangan
Take-off adalah tahap penerbangan di mana suatu pesawat terbang pada suatu transisi dari berjalan di landasan taksi untuk terbang di udara, pada umumnya diatas suatu landasan pacu.
Istilah-istilah yang berkaitan dengan take-off penerbangan:
- V1 adalah kecepatan kritis yang harus dicapai pesawat agar dapat lepas landas dengan aman. Jika pesawat tidak mencapai kecepatan V1, maka pilot harus menghentikan lepas landas dan kembali ke landasan.
- Vr adalah kecepatan lepas landas yang dicapai pesawat pada saat pesawat mulai meninggalkan landasan.
- V2 adalah kecepatan minimum yang diperlukan pesawat untuk terbang dengan aman. Jika pesawat tidak mencapai kecepatan V2, maka pesawat tidak dapat terbang dengan stabil dan akan jatuh.
Metode take-off penerbangan:
Ada dua metode take-off penerbangan, yaitu:
- Take-off konvensional
Take-off konvensional adalah metode take-off yang paling umum digunakan. Pada metode ini, pesawat menggunakan gaya angkat yang dihasilkan oleh sayap untuk lepas landas.
Langkah-langkah take-off konvensional adalah sebagai berikut:
- Pesawat bergerak maju di landasan pacu dengan kecepatan yang semakin meningkat.
- Ketika pesawat mencapai kecepatan V1, pilot menarik tuas kontrol pesawat ke atas untuk mengangkat hidung pesawat.
- Pesawat akan mulai meninggalkan landasan ketika kecepatannya mencapai Vr.
- Pilot akan terus menarik tuas kontrol pesawat ke atas hingga pesawat mencapai kecepatan V2.
- Take-off VTOL
Take-off VTOL adalah metode take-off yang menggunakan mesin yang dapat menghasilkan daya angkat dan dorongan secara bersamaan. Pada metode ini, pesawat dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal.
Langkah-langkah take-off VTOL adalah sebagai berikut:
- Pesawat bergerak maju di landasan pacu dengan kecepatan yang semakin meningkat.
- Ketika pesawat mencapai kecepatan yang cukup, mesin pesawat akan mulai menghasilkan daya angkat.
- Pesawat akan mulai meninggalkan landasan ketika daya angkat yang dihasilkan mesin pesawat sudah cukup untuk mengangkat pesawat.
Aturan-aturan take-off penerbangan:
- Pilot harus memastikan bahwa cuaca dan kondisi landasan pacu aman untuk lepas landas.
- Pilot harus memastikan bahwa pesawat dalam kondisi baik dan siap untuk lepas landas.
- Pilot harus mengikuti prosedur take-off yang telah ditetapkan.
Keselamatan take-off penerbangan:
Lepas landas adalah salah satu tahap penerbangan yang paling berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa prosedur take-off dilakukan dengan benar untuk menghindari kecelakaan.
Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan keselamatan take-off penerbangan:
- Pilot harus berlatih take-off secara rutin.
- Pilot harus memahami prosedur take-off dan kondisi cuaca yang aman untuk lepas landas.
- Pilot harus selalu waspada terhadap potensi bahaya selama take-off.
Sebutan Istilah Penerbangan En Route
Proses pesawat terbang di antara arrival dan departure disebut en route. En route adalah istilah dalam penerbangan yang mengacu pada proses pesawat terbang di antara dua bandara. Proses ini dimulai dari saat pesawat lepas landas dari bandara asal hingga pesawat mendarat di bandara tujuan.
Proses en route terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
- Climbing: Pesawat meningkatkan ketinggiannya setelah lepas landas.
- Cruising: Pesawat terbang di ketinggian jelajah.
- Descending: Pesawat menurunkan ketinggiannya sebelum mendarat.
Proses en route dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
- Kondisi cuaca: Kondisi cuaca, seperti angin dan hujan, dapat mempengaruhi proses en route.
- Karakteristik pesawat: Karakteristik pesawat, seperti berat dan ukuran, dapat mempengaruhi proses en route.
- Peraturan penerbangan: Peraturan penerbangan dapat mempengaruhi proses en route.
Keselamatan EN Route Penerbangan
En route adalah fase penerbangan yang penting. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti prosedur en route yang benar untuk memastikan keselamatan penerbangan. Berikut adalah beberapa tips untuk en route yang aman:
- Ikuti instruksi awak kabin. Awak kabin akan memberikan instruksi kepada penumpang untuk mempersiapkan diri untuk en route.
- Duduk dengan tenang dan tetap tenang. Gerakan yang tiba-tiba dapat membahayakan penumpang dan awak pesawat.
- Kenakan sabuk pengaman dengan benar. Sabuk pengaman dapat melindungi penumpang dari cedera saat terjadi guncangan.
Demikian penjelasan tentang en route dalam dunia penerbangan.
Berikut adalah beberapa istilah yang terkait dengan en route:
- Climbing: Pesawat meningkatkan ketinggiannya setelah lepas landas.
- Cruising: Pesawat terbang di ketinggian jelajah.
- Descending: Pesawat menurunkan ketinggiannya sebelum mendarat.
- Flight plan: Flight plan adalah rencana penerbangan yang disiapkan oleh pilot.
- Navigation: Navigation adalah proses mengarahkan pesawat dari satu titik ke titik lain.
- Communication: Communication adalah proses berkomunikasi dengan pemandu lalu lintas udara.
Climbing Pada Penerbangan
Istilah Climbing penerbangan di antaranya :
- Climbing adalah fase penerbangan di mana pesawat terbang naik dari ketinggian lepas landas ke ketinggian jelajah.
- Fase climbing dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
- Initial climb adalah tahap awal climbing di mana pesawat terbang naik dengan cepat untuk mencapai ketinggian tertentu.
- Cruise climb adalah tahap climbing di mana pesawat terbang naik dengan kecepatan konstan untuk mencapai ketinggian jelajah.
- Final climb adalah tahap climbing di mana pesawat terbang naik dengan kecepatan yang lebih lambat untuk mencapai ketinggian jelajah.
Penjelasan lengkap metode climbing menurut aturan
- Persiapan
Sebelum memasuki fase climbing, pilot akan melakukan persiapan terlebih dahulu, yaitu: * Meningkatkan daya mesin untuk menghasilkan gaya dorong yang lebih besar. * Meningkatkan sudut serang untuk menghasilkan gaya angkat yang lebih besar. * Mengatur ketinggian dan kecepatan pesawat sesuai dengan prosedur yang berlaku.
- Proses climbing
Pada tahap initial climb, pilot akan meningkatkan daya mesin dan sudut serang untuk menghasilkan gaya angkat yang lebih besar. Hal ini akan menyebabkan pesawat terbang naik dengan cepat.
Pada tahap cruise climb, pilot akan mengatur daya mesin dan sudut serang untuk menghasilkan gaya angkat yang konstan. Hal ini akan menyebabkan pesawat terbang naik dengan kecepatan konstan.
Pada tahap final climb, pilot akan mengurangi daya mesin dan sudut serang untuk menghasilkan gaya angkat yang lebih kecil. Hal ini akan menyebabkan pesawat terbang naik dengan kecepatan yang lebih lambat.
- Keamanan
Pada fase climbing, pilot harus memperhatikan hal-hal berikut untuk memastikan keselamatan penerbangan: * Menghindari turbulensi karena dapat menyebabkan pesawat mengalami goncangan yang berbahaya. * Menjaga jarak aman dengan pesawat lain untuk menghindari tabrakan. * Mengikuti prosedur yang berlaku untuk memastikan keselamatan penerbangan.
Aturan climbing
Aturan climbing yang berlaku di Indonesia adalah sebagai berikut:
- Pesawat terbang harus mencapai ketinggian minimum 2000 kaki di atas permukaan tanah sebelum memasuki wilayah udara terkontrol.
- Pesawat terbang harus mencapai ketinggian minimum 3000 kaki di atas permukaan tanah sebelum memasuki wilayah udara terbatas.
- Pesawat terbang harus mencapai ketinggian minimum 6000 kaki di atas permukaan tanah sebelum memasuki wilayah udara terbuka.
Pesawat terbang yang tidak memenuhi aturan climbing dapat dikenakan sanksi oleh pihak berwenang.
Cruising Pada Penerbangan
Dalam penerbangan, istilah cruising mengacu pada fase penerbangan di mana pesawat terbang dengan kecepatan dan ketinggian yang relatif konstan. Fase ini biasanya berlangsung paling lama selama perjalanan udara, dan merupakan fase di mana pesawat menggunakan bahan bakar paling ekonomis. Dengan mengikuti aturan-aturan yang berlaku, metode cruising dapat memastikan penerbangan yang aman dan nyaman.
Metode cruising adalah cara pesawat terbang dengan kecepatan dan ketinggian yang relatif konstan. Metode ini didasarkan pada prinsip aerodinamika, yang menyatakan bahwa gaya angkat sayap harus sama dengan berat pesawat.
Penjelasan lengkap metode cruising menurut aturan adalah sebagai berikut:
- Kecepatan cruising ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk jenis pesawat, berat pesawat, dan kondisi atmosfer. Umumnya, kecepatan cruising adalah kecepatan yang paling efisien untuk pesawat tersebut.
- Ketinggian cruising juga ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk jenis pesawat, berat pesawat, dan kondisi atmosfer. Ketinggian cruising yang optimal adalah ketinggian di mana gaya angkat sayap sama dengan berat pesawat, dan gaya dorong mesin sama dengan gaya gesekan udara.
Aturan-aturan yang mengatur metode cruising adalah sebagai berikut:
- Pesawat harus terbang di ketinggian yang aman dan sesuai dengan aturan penerbangan.
- Pesawat harus terbang dengan kecepatan yang aman dan sesuai dengan aturan penerbangan.
- Pesawat harus terbang dengan rute yang aman dan sesuai dengan aturan penerbangan.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing aturan tersebut:
- Ketinggian yang aman adalah ketinggian di mana pesawat tidak akan mengalami turbulensi yang berbahaya. Ketinggian ini ditentukan oleh jenis pesawat, berat pesawat, dan kondisi atmosfer.
- Kecepatan yang aman adalah kecepatan di mana pesawat tidak akan mengalami stall atau overspeed. Stall adalah kondisi di mana sayap tidak menghasilkan cukup gaya angkat untuk menopang pesawat. Overspeed adalah kondisi di mana kecepatan pesawat melebihi batas yang aman.
- Rute yang aman adalah rute yang tidak melewati area berbahaya, seperti gunung, sungai, atau bandara lain.
Selain aturan-aturan tersebut, metode cruising juga harus mematuhi peraturan keselamatan penerbangan yang berlaku. Peraturan ini bertujuan untuk memastikan keselamatan penerbangan dan melindungi penumpang, awak pesawat, dan orang-orang di darat.
Berikut adalah beberapa peraturan keselamatan penerbangan yang berkaitan dengan metode cruising:
- Pesawat harus dilengkapi dengan sistem navigasi dan komunikasi yang memadai untuk terbang dengan aman.
- Pesawat harus dirawat secara rutin untuk memastikan keamanannya.
- Pesawat harus diterbangkan oleh pilot yang berkualifikasi dan berpengalaman.
Penjelasan Singkat Descending pada Penerbangan
Descending adalah istilah dalam penerbangan yang mengacu pada proses penurunan pesawat dari ketinggian jelajah ke ketinggian mendarat. Proses ini biasanya dimulai setelah pesawat mencapai titik persimpangan (waypoint) yang ditentukan oleh pemandu lalu lintas udara (ATC). Descending juga termasuk proses penurunan pesawat dari ketinggian jelajah ke ketinggian mendarat. Proses ini harus dilakukan dengan aman dan sesuai dengan aturan penerbangan.
Metode descending menurut aturan adalah metode yang ditetapkan oleh peraturan penerbangan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran penerbangan. Metode ini meliputi:
- Penurunan dengan kendali ATC
Metode ini digunakan untuk penerbangan yang berada di bawah kendali ATC. Penerbang harus mengikuti instruksi ATC untuk memulai dan menyelesaikan proses descending.
- Penurunan visual
Metode ini digunakan untuk penerbangan yang berada di luar kendali ATC. Penerbang harus menggunakan pengamatan visual untuk menentukan ketinggian dan arah penerbangan.
Penjelasan lengkap metode descending menurut aturan
Penurunan dengan kendali ATC
Proses descending dengan kendali ATC dimulai setelah pesawat mencapai titik persimpangan yang ditentukan oleh ATC. ATC akan memberikan instruksi kepada penerbang untuk memulai proses descending dan menurunkan ketinggian pesawat ke ketinggian yang ditentukan.
Berikut adalah langkah-langkah descending dengan kendali ATC:
- Penerbang menerima instruksi dari ATC untuk memulai proses descending.
- Penerbang menurunkan ketinggian pesawat ke ketinggian yang ditentukan oleh ATC.
- Penerbang mempertahankan ketinggian pesawat hingga mencapai ketinggian yang sesuai untuk mendarat.
- Penerbang menginformasikan ATC bahwa pesawat siap mendarat.
Penurunan visual
Proses descending visual dimulai setelah pesawat mencapai titik persimpangan yang ditentukan oleh pemandu lalu lintas udara (ATC). Penerbang harus menggunakan pengamatan visual untuk menentukan ketinggian dan arah penerbangan.
Berikut adalah langkah-langkah descending visual:
- Penerbang menggunakan pengamatan visual untuk menentukan ketinggian dan arah penerbangan.
- Penerbang menurunkan ketinggian pesawat secara perlahan hingga mencapai ketinggian yang sesuai untuk mendarat.
- Penerbang menginformasikan ATC bahwa pesawat siap mendarat.
Peraturan penerbangan yang mengatur descending
Regulasi penerbangan yang mengatur descending adalah sebagai berikut:
- Peraturan Penerbangan Sipil Indonesia (PP No. 1 Tahun 2009)
- ICAO Annex 10: Air Traffic Control